Bulan lalu kita sudah membahas bagaimana cara seorang Pemuliaa bekerja di bidangnya, ternyata begitu ribet pemirsa. sebenarnya ada cara untuk mempersingkat waktu seorang pemuliaa bekerja...salah satunya dengan kultur jaringan Sob.
Kultur jaringan merupakan cara untuk memperbanyak tanaman dengan cara mengisolasi bagian dari jaringan, atau sel dalam keadaan aseptik agar berkembang menjadi tanaman lengkap. Untuk yang satu ini bukan jaringan semabarang jaingan yang kita ambil. Orang yang akan bermain kultur harus memilih jaringan yang meristematis, yaitu yang masih aktif membelah. Kultur jaringan dapat digunakan untuk melakukan skrining, yaitu memilih dan memilah tanaman yang belum kita ketahui ketahanannya.......
mungkin anda agak penasaran bagaimana sich cara kerjanya?????? yup mari kita simak... misalnya kita ingin mengetahui suatu galur padi, kedelai, jagung atau galur-galur lain yang ada dalam tahap pengujian apakah tahan terhadap tanah masam atau tidak........
Seperti kultur jaringan tanaman kebanyakan, hal pertama yang sangat penting diperhatikan adalah keadaan aseptik. semua alat, media, LAF, ruang kultur, dan orang yang bermain kultur harus steril. Disini saya tidak akan bercerita panjang lebar mengenai bagaimana cara menjadikan alat, media, LAF, ruang kultur, serta yang lagi melakukan kultur sterilll...saya anggap semua sudah tahu :) :) :) :) dalam permainan ini kita akan bermain media tumbuh....sangat amat mirip sekali dengan percobaan lapang, kita siapkan media tumbuh yang normal sebagai cek dengan konsentrasi semua zat mikro dan makro seimbang sesuai kebutuhan tanaman pada umumnya. Masih menyiapkan media tumbuh yang kedua kita siapkan media plus konsentarasi Al yang lebih tinggi, mungkin dengan beberapa konsentrasi dengan reng yang berbeda agar kita tau pada konsentrasi berapa tanaman tersebut masih tahan. BDW--- kenapa harus kita tambah Al ? yup kita harus tambah konsentarasi Al karena kebanyakan di tanah masam permasalahan utama adalah Al. Hampir semua tanah masam keracunan Al. umumnya pada pH kurang dari 5,5 ketersediaan unsur kalsium (Ca) dan fosfor (P) rendah dan akan muncul masalah keracunan Al. Pada pH 3,5-4,5 sumber utama kemasaman adalah Aldd (Al3+ yang dapat ditukar). Menurut Widjaja (1985), sumber kemasaman terdiri dari Aldd, ion hidroksida dan Hdd. Al terutama ditemukan dalam bentuk oktahedral hexahidrat (Al (H2O)63+) yang secara konvensional dikenal sebagai ion Al3+ dan sangat berbahaya bagi pertumbuhan akar dan tanaman.
Semua galur kita tanam pada media tersebut, setelah itu amati perkembangannya. Jika beberapa hari kemuadia ada tanaman yang mati, maka dapat disimpulkan baha galur tersebut tidak tahan terhadap Al, namun jika beberapa hari berikutnya planlet tersebut berkembang menjadi kalus dan tumbuh tunas maka dapat disimpulkan tahan terhadap cekaman Al.......So apakah langkah selanjutnya? langkah selanjutnya adalah uji lapang. Uji semua galur yang tahan di lapang, bagaimana adaptasinya....selanjutnya anda saya anggap tau apa yang harus dilakukan hehehehehe.........Oke Pemirsa begitulah kira-kira fungsi kultur jaringan tanaman, untuk menyingkat waktu seleksi...........
Tidak ada komentar:
Posting Komentar