Cari Blog Ini

Selasa, 01 Februari 2011

Menguap Mengapa Bisa Menular??????

Anda pernah memperhatikan orang menguap saat berada di kerumunan? Biasanya, setelah ada yang menguap dalam satu kerumunan, tidak lama kemudian akan ada orang lain lagi yang menguap, dan ada lagi yang menguap, dan seterusnya. Hal ini membuat banyak orang percaya bahwa menguap bisa menular secara berantai. Mengapa?

Penyebab persis menguap, hingga saat ini memang belum ditemukan. Pendapat yang banyak dikemukakan menyebutkan bahwa menguap terjadi karena oksigen dalam tubuh minim. Biasanya, orang bisa menguap saat kondisi tubuh lelah, malas, bosan, atau mengantuk. Kebiasaan menguap ini tidak mengenal usia. Mulai dari bayi yang baru lahir hingga orang lanjut usia, punya kebiasaan menguap.

Mengapa menular? Sejauh ini memang belum ditemukan jawaban yang pasti atas pertanyaan tersebut. Penelitian terbaru dijalankan oleh Guru Besar Psikologi di Universitas Dexter, Philadelphia, Amerika Serikat (AS), Steven Platek. Laporan dari studi tersebut antara lain dipublikasikan oleh jurnal Cognitive Brain Research. Secara singkat, majalah Shine, mengutip laporan tersebut.

Dalam laporan hasil studinya, Platek mengungkapkan bahwa menguap bisa menular karena adanya efek empatetik dalam aktivitas tersebut. Proses menguap itu, kata dia, mirip dengan tertawa. Saat ada satu orang tertawa dalam sebuah kerumunan, biasanya bakal muncul orang lain yang memberikan respons dengan tertawa juga.

"Efek penularan menguap bukan hanya muncul dari penglihatan, tapi juga bisa muncul dari pendengaran, membaca artikel tentang menguap, atau bahkan berpikir tentang menguap, penularan menguap merupakan cara primitif pemodelan perasaan manusia yang terkait dengan manusia yang lain.

Tidak hanya menular, ternyata beberapa studi juga mengungkapkan bahwa aktivitas menguap itu tidak bisa dikontrol. Buktinya, saat seseorang punya keinginan menguap, maka dia akan sangat sulit untuk menahannya. Biasanya, dia hanya bisa menahan agar mulutnya tidak terbuka saat menguap.



Beberapa fakta tentang nguap yang perlu kamu tau

1. Menguap ternyata emang dapat menular

Kata Steven Platek Ph.D., seorang profesor psikologi di Universitas Drexel,Philadelpia, yang melakukan penelitian bersama timnya meyakini bahwa ketularan menguap adalah cara primitif yang ditunjukkan oleh orang lain untuk mengekspresikan empatinya. Katanya, ""Menguap tidak hanya dipicu karena melihat seseorang menguap, tetapi juga karena mendengar, membaca, atau bahkan hanya karena berpikir tentang menguap," Wow...kalo ini benar, hebat juga ya kemampuan tubuh manusia untuk saling berempati. Jadi, kalau ada orang yang nggak punya empati sama sekali ke orang lain itu menyalahi kodrat...:-D

2. Menguap untuk menjaga suhu otak

Ternyata, kalau kita menguap, itu tidak selalu pertanda ngantuk, bosan, atau kekurangan oksigen lho. Menguap bisa jadi justru karena otak kita sedang berusaha memaksimalkan konsentrasi. Kata Gordon Gallup ahli psikologi yang melakukan penelitian mengenai hal ini menunjukkan kalau menguap itu merupakan salah satu cara tubuh untuk menjaga suhu otak. Seperti mesin yang dipakai terus menerus dengan kapasitas besar yang memerlukan pendinginan supaya tidak cepat soak, begitu juga dengan otak.

Hasil penelitiannya ini diperkuat dengan uji coba yang dilakukannya di Universitas Albany. Beberapa mahasiswa diminta untuk menyaksikan rekaman orang yang sedang menguap.kelompok pertama diminta untuk mengompres kepalanya dg kompres dingin, dan kelompok dua kepalanya tidak dikompres atau justru dikompres dengan kompres panas. Hasilnya,kelompuk pertama tidak ikut-ikutan menguap sedangkan kelompok kedua tertular ikut menguap.

3. Sering menguap itu bisa jadi tanda ada yang tidak beres dengan tubuh

Menguap adalah hal biasa dan wajar, tapi jangan disepelekan ketika intensitasnya dirasa sudah melampaui batas normal karena ini bias jadi merupakan alarm tubuh atas ketidak beresan yang terjadi dalam tubuh, baik yang ringan sampai yang parah. Ketidakberesan tubuh yang ditandai dengan sering menguap di antaranya sebagai berikut.

* Menderita penyakit saraf, seperti Multiple Sclerosis dan Amyotropic Lateral Sclerosis
* Menderita darah rendah dengan tekanan darah 90/60 mmHg. Orang yang memiliki tensi darah yang rendah biasanya sering menguap, cepat pusing dan lelah.
* Sebagai akibat dari mengonsumsi obat-obatan tertentu.
* Mengonsumsi anti depresan.
* Kelelahan yang teramat sangat.

1 komentar: